Rabu, 02 November 2016

Suatu Sabtu di Keraton Surakarta


            Sabtu, 29 Oktober 2016

            UTS telah usai, kepala rasanya udah bunyi blutkuthuk blukuthuk blukuthuk saking mendidihnya. Gue udah bilang sama nyokap kalau nggak pulang minggu ini jadi sabtu itu gue bangun agak siangan. Jam 7 lebih gue bangun tapi masih males-malesan di kasur sambil mainan HP, stalking doi yang nggak pernah peka. Sambil menikmati sabtu pagi di hari libur. Sampai kepala gue mulai pusing karena kebanyakan tidur dari kemarin malem akhirnya gue bangun dari tempat tidur, meregangkan otot-otot yang udah kaku.
            Gue ada janji sama si Bella buat jalan-jalan keliling Solo sabtu ini, tapi bingung mau jalan-jalan kemana dengan uang saku yang udah nipis banget karena emang lagi akhir bulan. Akhirnya gue punya ide buat main ke Keraton, sekali-kali gitu sekalian belajar sejarah. Wkwkwk.
            Karena nggak ada jadwal acaranya kayak gimana akhirnya gue sama Bella berangkat dari kost sekitar jam setengah duabelas siang. Jadi bisa di bayangin betapa panasnya sang surya siap memanggang kami berdua. Rencananya, kita mau naik angkot dulu terus turun ke halte terdekat buat oper bus BST koridor 3 yang akan bawa kita ke Keraton. Namun, setelah lama menunggu sampe hampir jam 12 akhirnya kita menyerah untuk menunggu angkot dan akhirnya jalan kaki dari gerbang belakang UNS menuju gerbang depan UNS. Panas gilakkk, beneran, seriusan, nggak bohong.
            “Bell panas banget kik. Pake payung yuk. Gue bawa payung nih”
            “Iya terus ntar gue kayak jalan sama nenek gue ya”
            “Bukan. Kayak ibu-ibu mau imunisasi.” Lalu gue ambil payung yang di dalam tas kecil gue dan membukanya.
            “Nebeng”
            “Tadi nggak mau, sekarang nebeng”
            Tapi belum lama jalan ternyata langit sedikit mendung dan akhirnya gue masukan payung gue ke dalam tas lagi. dan setelah payungnya masuk dengan rapi di dalam tas matahari datang menyegat kembali. Oh my God. –“ akhirnya gue tetep nggak pake payung sampe gerbang depan UNS, sampe di gerbang depan pas banget, bus yang bakalan kita tumpangin lagi berhenti dan kita berdua naik deh.
            “Bayarin dulu ya” ucap Bella
            Gue diem dan kemudian membuka tas kecil gue, gue keluarin deh tuh uang koin yang gue bawa dari kost tadi ( maklum tanggal tua anak kost lagi ). Gue serahin tuh ke Bella uang koin yang berjumlah sama dengan harga yang harus di bayarkan buat naik bus.
            “Lu yang nyerahin ke kernetnya.” Dan muka datar Bella menyambutnya. Asli gue pengen ketawa rasanya pas lihat mukanya dia, sayang banget nggak gue foto pas itu. Beberapa menit perjalanan, gue lupa berapa menit soalnya emang nggak lagi lihat jam, gue sama si Bella sampe di Keratonnya. Keraton Hadiningrat Surakarta. Setelah beli tiket kita masuk deh ke Keratonnya. Kita foto-foto dulu di halaman Kedaton yang di alasi oleh pasir hitam yang katanya berasal dari gunung Merapi dan pantai selatan dan banyak tumbuh pohon-pohon langka. Di halaman Kedaton ini kita nggak boleh pakai sandal lho ya, kalau kalian kesananya pas make sandal ntar sandalnya di suruh nglepas sebelum masuk halaman Kedaton tapi kalau pake sepatu nggapapa.
            Setelah lelah foto-foto dan lihat-keliling di halaman Kedaton, kita keluar untuk lihat-lihat ke museumnya. Di museum keraton Surakarta kita berdua ngelihat-lihat benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta kayak misalnya nih alat masaknya abdi dalem, senjata-senjata kuno, peralatan kesenian dan juga beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa Tengah. Selain itu juga kayak ada semacam relief gitu, kalau menurut gue sih relief itu kayak menceritakan tentang pengantin Jawa gitu deh. Di museum ini juga terdapat Kereta Kencana dan topi kebesaran raja-raja Kasunanan Surakarta lho.
            Setelah capek keliling akhirnya kita duduk di lobby masuk museumnya. Rasa haus yang melanda dan karena botol air mineral yang kita bawa udah sama-sama habis akhirnya kita beli jamu yang di jual sama mbah-mbah yang ada di depan Keratonnya.
Nah, itu dia cerita gue bersama Bella jalan-jalan menghabiskan Sabtu di Keraton Surakarta. Yah gimana lagi, namanya juga sama-sama jomblo nggak ada yang ngajak jalan keluar jadi ya jalan sama temen. Wkwkw. Kalau kalian gabut atau apapun di rumah atau kosan, Keraton Surakarta ini bisa jadi pilihan lho. Selain bisa melepas penat dari tugas-tugas yang udah mencapai deadline kita juga bisa sekalian belajar, kan kata orang-orang belajar itu nggak cuma di dalam kelas tapi juga bisa di luar kelas. Biayanya juga murah lagi, naik busnya kalau dari UNS, PP 9000 tambah tiket masuknya 10.000. Cuma 19.000 dan kalau mau jajan, jajanan di Solokan juga terkenal dengan harganya yang terjangkau.


Lampiran :
(Persiapan)
(UNS Gerbang Belakang)

( Gabut Nunggu Angkot )
( Halaman Kedaton )





            Okay gaesss. Tungguin cerita gue selanjutnya ya. See youuu J

With Love,


Cleopatra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar